Rambut manusia tumbuh setiap hari. Siklus pertumbuhan rambut biasanya diawali oleh fase anagen. Pada fase ini, rambut terus tumbuh dan dapat bertahan hingga 2-6 tahun. Setelah itu, rambut rontok dan butuh waktu sekitar 2-3 bulan untuk tumbuh kembali.
Normalnya, rambut rontok sekitar 50-100 helai per hari. Hal ini tidak masalah selama siklus pertumbuhannya tidak terganggu. Namun, jika siklusnya terganggu, apalagi terus-menerus, kebotakan bisa saja terjadi. Nah, untuk mencegah, ketahui terlebih dahulu apa saja faktor penyebab rambut rontok.
Stres Secara Emosional
Ternyata, stres dapat membuat rambut mudah rontok, lo! Ada banyak penyebab stres yang perlu kamu waspadai, mulai dari konflik keluarga, kendala di pekerjaan, hingga relasi yang kurang baik dengan orang lain. Stres juga dapat disebabkan oleh masalah kesehatan dan ekonomi.
Stres dapat membuat rambut rontok dalam jumlah banyak, meski sifatnya sementara. Hal ini disebut telogen effluvium dalam dunia medis. Kerontokan rambut biasanya terjadi selama 6 minggu hingga 3 bulan setelah seseorang mengalami stres berat.
Faktor Keturunan
Apakah orang tua memiliki riwayat kebotakan? Kamu harus waspada. Masalah ini ternyata dapat diturunkan secara genetis. Meski tidak selalu terjadi, risikonya terbilang lebih besar. Gen yang menyebabkan rambut rontok bisa berasal dari salah satu pihak orang tua.
Dalam kasus ini, rambut baru yang tumbuh memiliki tekstur yang makin halus dan tipis. Folikel rambut lama-kelamaan mengecil hingga akhirnya berhenti tumbuh. Sebaliknya, pada gen normal, rambut baru menggantikan rambut lama dengan ukuran yang sama.
Kulit Kepala yang Tidak Sehat
Rambut rontok juga dapat disebabkan oleh kulit kepala yang tidak sehat. Kulit kepala yang mengalami peradangan membuat rambut sulit untuk tumbuh. Selain itu, kulit kepala yang tidak sehat juga dapat menyebabkan dermatitis, infeksi jamur, seboroik, dan psoriasis. Untuk mencegah, sebaiknya bersihkan rambut secara rutin dengan produk sampo yang sesuai.
Faktor Usia
Faktor penyebab rambut rontok lainnya adalah usia. Normal jika makin tua, rambut manusia akan makin tipis karena rontok. Hal ini bisa dikaitkan dengan stres yang dialami. Khusus wanita, fase menopause berperan besar membuat rambut lebih tipis karena siklus pertumbuhan rambut makin lambat.
Kerontokan rambut pada usia tua dipengaruhi hormon dalam tubuh. Saat masih muda, produksi hormon sangat tinggi dan semakin berkurang seiring bertambahnya usia. Inilah yang memengaruhi folikel rambut.
Kelebihan Vitamin A dan Kekurangan Vitamin B
Benar jika sesuatu yang berlebihan itu tidak baik, termasuk vitamin yang masuk ke dalam tubuh. Kelebihan vitamin A, misalnya, dapat memicu kerontokan rambut. Hal ini biasanya terjadi saat seseorang mengonsumsi suplemen vitamin A. Karena itu, sangat disarankan untuk memperhatikan kandungan suplemen agar tak berdampak negatif pada tubuh.
Sebaliknya, kekurangan vitamin pun tidak baik. Rambut rontok dapat disebabkan kekurangan vitamin B. Nah, untuk memenuhi kebutuhan tersebut, lengkapi menu sehari-hari dengan makanan yang kaya akan vitamin B, seperti daging, ikan, jagung, ubi, kacang polong, dan sebagainya.
Kekurangan Protein
Tahukah kamu bahwa protein merupakan zat pembangun utama pada tubuh, termasuk sel rambut. Itulah sebabnya jika asupan protein yang masuk ke dalam tubuh kurang, pertumbuhan rambut akan lambat dan strukturnya lebih lemah. Dampak kekurangan protein terhadap rambut biasanya terlihat setelah 2-3 bulan kemudian.
Menggunakan Produk yang Tidak Cocok dengan Kepala
Salah satu faktor yang menyebabkan rambut rontok adalah produk perawatan rambut yang digunakan. Produk yang mengandung berbagai bahan kimia bisa jadi tidak cocok dengan jenis kulit kepala sehingga membuatnya bermasalah. Karena itu, kamu perlu teliti saat memilih produk perawatan rambut yang digunakan.
Anemia
Anemia disebabkan oleh kurangnya sel darah merah dalam tubuh. Akibatnya, aliran oksigen ke organ tubuh juga berkurang. Hampir 1 dari 10 wanita yang berusia produktif mengalami anemia. Hal ini bisa terjadi saat masa menstruasi.
Anemia dapat membuat tubuh terasa amat lelah dan lemah. Kulit pun akan terlihat pucat. Selain itu, ada gejala sakit kepala berulang, sulit konsentrasi, dan rambut mudah rontok.
Gangguan Kelenjar Tiroid
Kamu juga harus waspada jika rambut rontok berlebihan. Hal ini bisa jadi merupakan tanda gangguan kelenjar tiroid. Kelenjar tiroid yang tidak berfungsi optimal akan memproduksi hormon metabolisme berlebihan sehingga mengganggu kinerja kelenjar tiroid.
Gejala lain yang muncul adalah jantung berdebar, mudah marah, kulit terasa lembap, lemah otot, dan diare. Rambut pun akan rontok lebih banyak karena strukturnya rapuh dan mudah patah.
Nah, itulah sejumlah penyebab rambut rontok yang sebaiknya kamu ketahui. Beberapa di antaranya merupakan sinyal penting yang perlu diwaspadai. Karena itu, telusuri penyebabnya dan kalian bisa mencari cara mengatasi rambut rontok kalian sehingga tubuh kembali berfungsi dengan normal. Penampilan pun akan makin baik. Semoga bermanfaat!